Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Kekerasan brutal dan berdarah, hingga karakter yang kontroversial... Ada pemulung, agen asuransi, dan bahkan malaikat maut yang tampak funky... Jelas, game gratisan yang juga rilis untuk smartphone ini bukan untuk anak-anak...

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Salah satu developer game asal Jepang yang dikenal anti-mainstream adalah Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Awal tahun 2013 lalu, Grasshopper Manufacture diakuisisi oleh GungHo Online Entertainment, dan proyek game pertama mereka masih di bawah arahan nahkoda pria nomer satu di Grasshopper, Gouchi Suda adalah Let It Die. Yup, dari judulnya sudah jelas terbaca jika ini sebuah game action yang lagi-lagi penuh adegan kekerasan (sangat keras, dan masuk kategori game dewasa!). Menariknya, Let It Die bakal dirilis gratisan (ada ama GungHo di sana, wajar lah jika mereka menerapkan in-app purchase)!

Let It Die - Teaser Trailer | PS4

Game ini pertama kali diungkapkan awal 2013 lalu selama press conference Sony Computer Entertainment Japan Asia, eksklusif PlayStation 4. Rencana rilisnya sendiri tahun 2016 ini, walaupun belum dipastikan kapan tanggalnya. Namun mungkin tidak akan lama lagi. Kemarin halaman Sony Interactive Entertainment memberikan informasi baru untuk Let It Die.

[read_more id="92171"]

Sebelum game ini dirilis, berikut beberapa hal yang akan membuat Let It Die ini pantas disebut game dewasa yang sangat tidak layak dimainkan anak-anak.

[page_break no="" title="Penuh Adegan Kekerasan"]

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Seperti tipikal gamenya Grasshopper, Let It Die juga sangat keras. Game hack-and-slash ini dipadukan dengan unsur roguelike dimana karakter memasuki level yang akan terus bertambah tingkat kesulitannya, seiring makin tinggi lantai menara yang dinaiki karakter. Selain itu, ada efek permanent death. Sebelum kematian terjadi, kalian bakal berusaha meraih posisi puncak bertarung, membunuh atau dibunuh, di tengah konsep permainan survival action yang digratiskan ini.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Menambah aspek kerasnya, game ini penuh dengan adegan gore, darah berceceran, serta karakter bisa melancarkan serangan dengan efek memotong-motong anggota tubuh lawan... Ya, jelas termasuk game yang bukan untuk dikonsumsi mereka yang takut darah.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Karena kalian bisa tahu karakter mena yang sudah berhasil membunuh karakter kalian, maka, kalian bisa saja mencarinya dengan tujuan merampas kembali barang milik kalian yang direbut sebelumnya. Memang balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah, namun sepertinya game ini dengan gamblang menunjukkan, kalian bisa melakukan kebrutalan yang sama para karakter lawan.

LET IT DIE - E32016 Gameplay Trailer

[page_break no="" title="Ada Unsur Nudity"]

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Karena esensinya survival, maka karakter kalian pun digambarkan memulai dari nol. Dia muncul dalma game hanya mengenakan pakaian dalam saja, mencoba selamat dari serangan karakter lainnya, sambil mendapatkan arahan dari Uncle Death, reaper funky yang kemana-mana menggunakan skateboard.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

[page_break no="" title="Juga Adegan yang Menjijikkan"]

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Kalian mendapatkan senjata, baju, dan armor dari karakter lain yang berhasil dikalahkan. Untuk bertahan hidup, kalian harus makan jamur (memberi efek buff), makan binatang seperti katak, atau makhluk aneh lainnya (memulihkan HP) agar bisa tetap hidup dan mendapatkan kekuatan untuk bertarung (ya, pasti akan sangat menjijikkan hanya untuk memulihkan stamina, kalian makan binatang yang hidup). Karena kalian bisa tewas juga, maka karakter bisa kehilangan perlengkapan yang sudah didapatkannya dari pemain lainnya.

[page_break no="" title="Sedikit Nyerempet Kepercayaan"]

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah Menara Barbs dalam game...[/caption]

Latar permainannya sendiri adalah Tower of Barbs pada tahun 2026. Paska ganguan tektonik besar, bumi dilanda kehancuran. Di ambang kehancuran, South Western Tokyo terpisah dan menjadi lautan, dimana muncul aktifitas seismik yang pada akhirnya menyisakan sebuah menara besar muncul dari dalam laut. Menara tersebut kemudian disucikan oleh sebagian manusia. Bahkan kini muncul rumor jika tersimpan harta karun berharga di puncak Tower of Barbs ini, yang hanya didapatkan siapa saja yang berani memasukinya dan mendaki sampai ke puncak.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah Bandingkan dengan Menara Babel / Babil...[/caption]

Nama Barbs sendiri identik dengan menara Babel / Babil. Suatu hal yang pasti akan menjadi pertimbangan penting ketika game ini dilempar ke pasaran, dan membiarkan gamer di bawah umur mendapatkan cerita dengan figur dalam game memuja menara semacam ini.

Lanjut ke halaman 2... untuk kenalan dengan karakternya, ada petugas asuransi, sampai pemulung yang sangat ditakuti!

[page_break no="" title="Karakter yang Terlalu Kontroversial"]

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Seperti tipikal game online, karakter sekadar avatar mewakili kalian selama permainan. Sedangkan karakter lainnya yang ditemui selama game, itu yang bisa dikatakan unik, dan di luar nalar. Mulai malaikat pencabut nyawa bernama Uncle Death, yang biasanya identik dibuat seram, di sini justru aneh, karena dia kemana-mana menggunakan skateboard, senjata sabitnya juga dibuat main gold, dan matanya itu (tepatnya, kacamatanya) yang berwarna merah, juga kontras dengan penampilannya yang "gelap".

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

[read_more id="247732"]

Dia selalu ada di dekat karakter, menyoraki, dan memberi komentar jika kalian berhasil membunuh musuh dengan sangat brutal. Ya, kalian melakukan pembunuhan sadis, dia justru memberi semangat! Bukan contoh yang baik, bukan!?

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Tak kalah aneh, karakter ini bernama Kiwako Seto. Pegawai baru di satu-satunya perusahaan asuransi yang masih selamat di tengah dunia yang kiamat. Jika biasanya nama perusahaan asuransi selalu terdengar baik, lain dengan yang satu ini. Asuransinya bernama, Direct Hell! Jangan salah, polisnya di sini laku keras, mengingat ada banyak orang yang dibutakan dengan ambisi mendapatkan harta, masuk ke Menara Barbs, dan mereka mati konyol!

Bedanya dengan asuransi yang kita kenal di dunia nyata, produk Direct Hell ini sepertinya lebih menarik, karena, mampu membangkitkan mereka yang sudah mati di tengah Menara Barbs! Yup, dengan jenis produk asuransi yang tepat, bahkan kalian bisa "mencurangi kematian!" Lagi-lagi, pemahaman mencurangi kematian ini sepertinya terlalu dalam untuk membuat game ini dimainkan oleh para bocah.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

The Jackals menjadi kelompot terakhir yang sudah dikonfirmasikan eksis di Menara. Mereka ini menjadi pihak ketiga yang terlibat di tengah persaingan menggapai puncak, karena The Jackals bertugas membersihkan menara dari sisa-sisa karakter yang telah tewas ketika ingin menuju puncak... Ya, selain musuh karakter yang dikendalikan pemain lain, mereka ini yang harus kalian hadapi ketika ingin mencuri perlengkapan pemain lain yang tewas.

Bukan sembarangan, kelompok "pemulung" The Jackals ini diambil dari mantan kriminal kelas berat, atau pembunuh bayaran berkemampuan tinggi oleh Yotsuyama Group yang misterius. Mereka juga dilengkapi dengan persenjataan yang jauh lebib baik dibandingkan yang kalian temukan di menara. Lebih baik segera menjauh saja jika ketemu mereka, ya!

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Let It Die ini awalnya dikenalkan sebagai Lily Bergamo, yang plot awalnya terfokus pada protagonis wanita bernama Tae Ioroi, dengan setting tahun 2043, dan atmosfer lokasi yang memadukan budaya Jepang dan Barat. Pengembangnya menyebut Let It Die sebagai game aksi ekstrem yang dimainkan secara gratis, dan juga butuh online, dengan karakter ciptaan kalian di sini bakal perlahan mengumpulkan experience selama permainan, dan hal itu membuat data pemain yang terus diperbarui makin cepat.

Selain game konsolnya untuk PS4, juga disediakan aplikasi / game khusus untuk smartphone. Sehingga kalian bisa memainkan game ini kapan saja dimana saja, melalui smartphone. Bahkan developer menginginkan Let It Die lebih bergantung pada smartphone untuk memainkannya.

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Selain Unsur Nudity, 5 Hal Ini Membuat Game Dewasa Let It Die Bukan untuk Bocah

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU